Text
Total quality management in education : Manajemen mutu pendidikan
otal Quality Management (TQM) atau manajemen mutu menyeluruh adalah suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak 50 tahun lalu dari berbagai aspek/praktek manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. TQM memperkenalkan pengembangan proses produk dan pelayanan sebuah organisasi secara sistematik dan bekesinambungan. Pendekatan tersebut ini berusaha untuk melibatkan semua pihak terkait, dan memastikan bahwa pengalaman dan ide – ide mereka yang memiliki sumbangan dalam pengembangan mutu.
Di masa lampau, literatur manajemen berfokus pada fungsi – fungsi kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan pengorganisasian perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada kepuasan pelanggan, inovasi, dan mutu peningkatan pelayanan secara berkesinambungan.
Memperhatikan perkembangan dunia, baik era skolastik, modern, bahkan post modern (era posmo) atau dalam buku Edward Sillis (pada bagian catatan penerjemah) disebut era “kontemporer” bahwa dunia pendidikan dikejutkan dengan diterapkannya TQM dalam dunia pendidikan. Saya kira ini hal yang wajar sebab dunia memang dalam proses perkembangan. Ini juga berarti ada perubahan budaya (culture change).
Dunia pendidikan harus menyambut baik dan menerapkan TQM dalam pendidikan sebagai bagian dari keinginan pencapaian mutu baik oleh internal customer maupun external customer. Di mana mutu sebagai “subjek” yang diacu dan dikontrol. Hal ini tentu dapat ditempuh dengan menerapkan metode-metode pendekatan yang sesuai dalam TQM. Kita tidak menafikan bahwa memang mutu menjadi acuan, hanya bagaimana mencapainya maka diperlukan TQE.
Faktor rekayasa dan faktor motivasi harus diperhatikan. Rekayasa dalam konteks pendidikan dapat dipahami berkaitan dengan tindakan perencanaan secara terstruktur, komprehensif dan akurat melalui kurikulum dan mata ajar yang dapat diperhatikan dari kompetensi pencapaian. Di sinilah makna dan maksud faktor rekayasa. Motivasi, di mana mutu menjadi “subjek” yang diacu sehingga yang terlibat dalam institusi pendidikan paham bahwa mutu menjadi hal penting. Sehingga peserta didik dapat berhasil baik dari segihard skill maupun soft skill.
20320D001 | 370.11 EDW t | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Rak Sirkulasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain