Text
100 Jawaban Untuk Misionaris Kristen Ataukah Islam
Membaca dan menafsirkan ayat-ayat kitab suci adalah upaya yang baik untuk meraih kebenaran, selama usaha tersebut melalui metode yang benar. Seandainya tidak melalui cara itu, niscaya akan terperosok ke dalam kesalahan dan kesesatan, sekaligus menyesatkan.
Hamran Ambrie, adalah seorang yang patut dijadikan contoh sebagai figur mantan muslim yang mengaku mengenal Islam dan Alqur’an secara mendalam, tetapi sebenamya pengetahuannya amat dangkal. Sehingga dia mengalami kerancuan dalam memahami Alqur'an, terutama dalam menelaah ayat-ayat yang berhubungan dengan akidah, kitab Taurat dan Injil. Kebutaannya terhadap sejarah agama Kristen beserta dengan dogma Trinitasnya, membuatnya kebingungan dalam mengungkapkan pengertian ayat-ayat Alqur’an tentang penolakan Islam terhadap dogma dan ajaran Kristen. Ketidaktahuannya pada sejarah Taurat dan Injil, memformatnya dalam kegelapan, sehingga dia tidak bisa memilah antara wahyu Allah yang berupa kitab suci Taurat Musa dan Injil Isa (Yesus) dengan kitab yang sekarang dianggapTauratdan Injil oleh umat Kristiani. Akibatnya Hamran Ambrie terperosok dalam kesalahan yang amat fatal, kemudian dia memeluk Kristen. Ironisnya, karena kesalahannya dalam menafsirkan ayat Alqur’an tersebut, dia menjadi seorang yang dibangga-banggakan dan dijadikan guru oleh beberapa pemuka Kristen untuk membingungkan pikiran umat Islam.
KH. Abdullah Wasi’an menulis buku ini untuk meluruskan kesalahan penafsiran Hamran Ambrie terhadap Alqur’an. disertai dengan dalil-dalil dari ayat-ayat Alkitab milik agama Kristen Dengan berdasarkan pada dua kitab ini (Alkitab dan Alqur’an), penulis mengajak pembaca untuk berpikir secara terbuka, kritis dan jujur untuk meraih kebenaran yang paling benar.
17433 | 2x1.220 | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Sirkulasi) | Tersedia |
17430 | 2x1.220 | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Tandon) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain