Text
semesta sabda
para pencari senyapmu daripada penghuni kubur biarkan tapak melebur berpikir tentang … Sampai lelah di titik paling lemah Sampai tanya tak sekedar bahasa
Semesta Sabda, Novel filsafat yang ditulis oleh Fauz Noor sebagai kelanjutan novel pertamanya Tapak Sabda mencoba untuk membidik masalah-masalah yang selama ini kurang diperhatikan oleh para ulama kita khususnya di dunia pesantren. Misalnya dalam suratnya kepada Sabda (nama tokoh dalam novel ini) di bab Bahasa Langit, Bahasa Bumi, di situ kita akan menemukan topik bahasan mengenai definisi agama (ad-din). Selama ini ulama mendefinisikan agama sebagai ketentuan-ketentuan Tuhan yang mendorong siapa pun yang berakal untuk berbuat baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Firman (tokoh lain dalam novel ini), penulis yang menempatkan diri sebagai pengirim surat misterius kepada Sabda, definisi tersebut masih terlalu abstrak. Yaitu dengan menafikan keberadaan akal.
77624I003 | 808.501 FAU s | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Sirkulasi) | Tersedia |
77624I002 | 808.501 FAU s | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Sirkulasi) | Tersedia |
77624I001 | T 808.501 FAU s | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Tandon) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain