Text
Konsolidasi wawasan kebangsaan Indonesia
Ramalan atau juga mungkin skenario John Naisbitt mengenai “,Dead of a Nation State” bisa menjadi kenyataan, termasuk bagi Negara Bangsa Rcpublik Indonesia, apabila kita semua kurang paham terhadap Wawasan kebangsaan yang diamanahkan oleh Para Pendahnlu, dan tidak mengadakan konsolidasi kembali mcngenai pengertian Bangsa, Bangsa Indonesia, Negara Bangsa, Wilayah Negara Bangsa RI, dan mengapa kita ingin mendirikan hanya satu Negara Bangsa RI yang bersatu bulat. Sebab kini ada kecenderungan berkembangnya fanatisme sempit primordialisme, sektarianisme dan supranasional di daerah - daerah, yang dengan kedok demi Kepentingan Rakyat, HAM dan keadilan, dapat memporak-porandakkan serta merobek-robek keutuhan Ibu Pertiwi.
Suwarno Adiwijoyo, ketua Partai Amanat Nasional (PAN) yang mantan Assospol Kassospol ABRI TN'I & Polri) menuangkan berbagai hal yang diperlukan guna mengkonsolidasikan kembali Wawasan kebangsaan dan wawasan Negara Bangsa Republik Indonesia dalam buku ini. 'Mengapa Para Pendiri Negara ini tidak menginginkan perwujudan Indonesia Merdeka dengan beberapa negara, yang lebih kecil dan lebih mudah mengurusnya. Jangan sampai ketidak-tahuan akan menjadikan kita sebagai agen- agen neokolonialisme yang menghidupkan semangat separatisme,"tegaspriakelahiran Banyuwangi 21 April 1942.
41807 | 300.02 adi k | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Sirkulasi) | Tersedia |
41809 | 300.02 adi k | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Tandon) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain