Text
Kembali Ke Masa Depan : Syariat Sebagai Metodologi Pemecahan Masalah
Buku ini mengajak kita bertualang ke masa depan. Tulisan-tulisan Sardar membawa nuansa tersendiri karena merangsang kita untuk menatap masa depan yang tak pasti dengan sedikit keyakinan dan optimisme. Menurutnya, umat Islam harus kembali merebut masa depan dan tampil sebagai peradaban yang tegak setara dengan pelbagai peradaban Iain di dunia ini. Namun, peradaban masa depan itu hanya bisa lahir jika umat Islam melakukan hal-hal yang konstruktif, menggiatkan kembali intelektualisme, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, keadilan, kesedera-jatan, toleransi, dan pluraiitas. Bagaimana hal itu dapat dilakukan? Langkah-langkah apa saja yang mesti direalisasikan untuk mewujudkannya?
Dalam buku ini, Ziauddin Sardar — disebut-sebut sang "arsitek" masa depan Islam—menawarkan pandangan-pandangan futuristiknya yang khas itu. Dengan analisisnya yang bemas dan, tak jarang, menggelitik kesadaran, Sardar mengelaborasi secara mendalam sejumlah persoalan penting berikut:
1. Isu rethinking atau perlunya memikirkan ulang Islam
2. Paradigma holistik dalam memandang Islam dan segenap bangunan epistemologisnya
3. Misi perenial agama dan perubahan
4. Syariat sebagai metodologi pemecahan masalah
5. Intelektualisme Islam masa depan
6. Hubungan muslim-kristiani di era pascamodem
7. Masa depan pembangunan (development) di negara-negara muslim
48772 | 2x0 Sar k | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Sirkulasi) | Tersedia |
48971 | 2x0Sar k | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Rak Sirkulasi) | Tersedia |
48968 | 2x0 Sar k | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Tandon) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain