Text
Ushul Al-Hadits : Pokok-Pokok Ilmu Hadits
Hadits merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur'an. Secara teoritis, mempelajari hadits seharusnya lebih mudah dari pada mempelajari al-qur'an, sebab statusnya sebagai penjelas bagi al-qur'an. Namun dalam prakteknya memepelajari hadits justru lebih sulit. Hal ini disebabkan beberapa faktor di antaranya : Pertama hadits tersebar diberbagai koleksi (Kutub al-hadits) dengan kualitas yang beragam sehingga untuk mendapatkanya relatif sulit. Kedua tidak semua haditsberada pada kualitas yang sama, sehingga untuk menggunakan suatu hadits terlebih dahulu seorang harus melakukan penelitian kualitas dalam mendapatkan hadits yang memenuhi kualifikasi maqbul (Diterima sebagai hujjah). Berkenaan dengan kedua faktor tersebut setidaknya ada dua metode kritik yang telah ditetapkan oleh ulama hadits, yaitu metode kritik sanad atau kritik ekstren (Naqd al-sanad atau al-naqd al-khariji) dan metode matan atau kritik intern (Naqd al-matn atau al-naqd al-dakhiliy).
28877 | 2X2 Alk u | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Tandon) | Tersedia |
28881 | 2X2Alk u | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Rak Sirkulasi) | Tersedia |
28875 | 2X2 Alk u | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Rak Sirkulasi) | Tersedia |
288841 | 2X2 Alk u | Perpustakaan IAIN Palopo (Ruang Rak Sirkulasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain