Pembahasan dalam buku ini antara lain tentang gugatan terhadap konsep relasi gender yang sudah mapan di dalam masyarakat, di mana laki-laki diposisikan sebagai jenis kelamin utama dan perempuan seolah-olah menjadi jenis kelamin kedua. Namun demikian, bahasa yang ditampilkan dalam buku ini masih tetap mempertimbangkan perasaan budaya di dalam masyarakat.