Bab pertama menyajikan perkembangan tradisi analitis karena telah dipengaruhi oleh karya Wittgenstein, baik yang terdahulu maupun yang kemudian. Bab ini didahulukan karena menjelaskan suatu hal yang berlaku umum bagi seluruh hermeneutika: Penolakan terhadap empirisme mono-metodologi. Bab ini dengan jelas juga menyuguhkan kasus yang tidak dapat dihindari dari masukan "subjektif" yang pada dasarn…